Kamis, 04 September 2008

Simon-Yosni Perlu Dimediasi

PEMERINTAH Propinsi NTT dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Flores Timur diharapkan dapat memediasi penyelesaian perseteruan antara Bupati-Wakil Bupati Flores Timur, Drs. Simon Hayon-Yoseph Lagadoni Herin, S.Sos.

Permintaan ini disampaikan anggota DPRD Propinsi NTT dari daerah pemilihan Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Kabupaten Alor, Viktor Mado Watun dan Drs. Yahidin Umar, saat ditemui di Kupang, Kamis (4/9/2008).

"Kita kecewa, karena mereka jalan sendiri-sendiri. Kita mengharapkan agar masalah pribadi jangan dibawa dalam urusan kepemerintahan. Ini buruk dan akan menjadikan masyarakat sebagai korban. Kita menyesal," kata Mado Watun.

Mado Watun dari Fraksi PDIP ini mengharapkan agar pemerintah propinsi segera turun tangan memfasilitasi untuk mencari jalan keluar. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat tidak tersendat hanya karena ketidakharmonisan Simon-Yosni.

Yahidin Umar menyatakan, dirinya menyesal karena permasalahan Bupati dan Wakil Bupati Flotim sebelumnya yaitu Felix Fernandes dan John Payong Beda, terjadi lagi.

"Yang terjadi sekarang ini dilakukan Simon dan Yosni secara terbuka. Ini sangat tidak mendidik masyarakat. DPRD Flotim harus mengambil langkah untuk menyelesaikan supaya tidak berimplikasi pada pembangunan daerah," kata Yahidin, anggota Dewan dari PPP.

Yahidin juga mengingatkan agar perbedaan pendapat antara Simon dan Yosni tidak diboncengi kepentingan perjuangan untuk mencalonkan diri menjadi kepala daerah pada periode berikutnya.

"Biarkan prosesnya berjalan seperti biasa," kata Yahidin mengingatkan.

Asisten Tata Praja Setda Propinsi NTT, Yoseph A Mamulak, S.Ip, yang dimintai tanggapannya tentang ketidakharmonisan Simon-Yosni mengatakan, sebelum pemprop turun tangan, DPRD Flotim bersama Sekda Flotim harus memfasilitasi mempertemukan Simon-Yosni.

"Kita minta supaya mereka selesaikan dulu. Simon dan Yosni juga harus bisa saling berkomunikasi. Pada awalnya bilang paket ideal, serasi dan harmonis. Jadi harus bisa tunjukkan sampai akhir masa jabatan," kata Mamulak saat dihubungi, Kamis (4/9/2008) malam.

Dalam catatan Pos Kupang, ketidakharmonisan kepala daerah dan wakil kepala daerah di NTT bukan baru pertama kali terjadi antara Simon dan Yosni. Felix Fernandez-John Payong Beda (alm) pada periode lalu di Flotim juga mengalami kondisi yang sama.
Selain Fernandez-Payong Beda, keretakan yang terang-terangan juga terjadi pada mantan Walikota-Wakil Walikota Kupang, SK Lerik-Daniel Adoe. Sementara keretakan yang terkesan disembunyikan terjadi para sejumlah kepala-wakil kepala daerah di NTT. (aca/Pos Kupang, Jumat, 5 September 2008 hal 1)


Simon Hayon :
* Sarjana Bahasa Inggris Undana
* Mantan anggota DPRD NTT Tiga Periode

Yosni Herin :
* Sarjana FIA Undana Kupang
* Mantan Wartawan

Dipilih langsung : Kamis 30 Juni 2005, meraih 50.810 suara
Dilantik 27 Agustus 2005
Gebrakan Awal : Perampingan Struktur Birokrasi

Tidak ada komentar: