Senin, 20 Oktober 2008

Jangan Tunggu Rakyat Minta Dulu


DILANTIK -- Yohanes Samping Aoh (tiga dari kanan) dan Paulus Kadju (kedua dari kanan) saat dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo, Selasa (20/10/2008).


GUBERNUR Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan Bupati Nagekeo, Drs. Yohanes Samping Aoh dan wakilnya, Drs. Paulus Kadju agar jangan menunggu rakyat meminta dulu baru melakukan sesuatu. Bupati dan wakil bupati harus proaktif memenuhi harapan warga sebelum warga menuntut.

Gubernur Lebu Raya mengatakan itu saat melantik Yohanes Samping Aoh (Nani Aoh) dan Paulus Kadju menjadi Bupati dan Wabup Nagekeo masa jabatan 2008-2013. Pelantikan berlangsung di Pondok SVD Danga-Mbay, Senin (20/10/2008).

Nani Aoh dan Paulus Kadju terpilih dalam Pilkada Nagekeo yang dilaksanakan 11 Agustus 2008. Keduanya ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngada karena memperoleh suara terbanyak (21.869 suara sah), dituangkan dalam berita acara rapat pleno KPUD Ngada Nomor: 20/BA/KPUD-NGD/VIII/2008 Tentang Penetapan dan Pengumuman Pasangan Calon Terpilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Nagekeo Tahun 2008.

Nani Aoh-Kadju (paket Halus) unggul atas pasangan calon lainnya, yaitu Servasius Podhi-Frans Ere Tonga (paket Vifa) meraih 12.807 suara, pasangan Lukas A Tonga- Bu'u Bruno meraih 10.265 suara, pasangan Yohanes Don Bosco Do-Theofilus Woghe (paket Oke) memperoleh 11.952 suara dan pasangan Aloysius Dengi Dando-Firmus Madhu Dengi(paket Alfa) meraih 6.358 suara.

Gubernur mengatakan, Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo dituntut berperan sebagai abdi, pelayan, pengayom, pengarah bagi rakyat yang secara sensitif, responsif dan akomodatif memenuhi kebutuhan rakyat, sebelum rakyat meminta atau menuntut. Hanya dengan begitu legitimasi dan kepercayaan rakyat terhadap bupati dan wakil bupati selalu terjaga dan hubungan pemerintahan menjadi lestari. Sebab kebutuhan masyarakat selalu dipenuhi oleh pemerintah. Pencermatan terhadap kepercayaan rakyat, katanya, harus dimaknai sebagai suatu tanggung jawab konstitusional dan moral yang patut diwujudkan dalam proses pemerintahan.

"Kedepankan kepemimpinan yang berkarakter kerakyatan sehingga benar-benar dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun psikologis," pesan Gubernur Lebu Raya.

Sebagai daerah otonomi baru, katanya, Negekeo masih diperhadapkan pada berbagai keterbatasan dan masalah, seperti kemiskinan, keterbatasan lapangan kerja dan kesempatan kerja, mutu pendidikan, derajat kesehatan dan produktivitas ekonomi. Semua ini membutuhkan penanganan secara rasional dan komprehensif.

"Ini tugas yang tidak mudah. Sangat diharapkan bupati dan wakil bupati menaruh perhatian serius dan mencurahkan segala sumber daya yang ada guna peningkatan kualitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan baik itu pelayanan, pemberdayaan maupun pembangunan," katanya.

Potensi sumber daya alam yang melimpah di Nagekeo, katanya, apabila dikelola secara optimal dan profesional pasti memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, dengan mencermati visi pemerintah kabupaten nagekeo 2008-2013 yakni terwujudnya masyarakat nagekeo yang sejahtera berdasarkan rasa kebersamaan dan solidaritas yang tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan, rakyat percaya bahwa dalam lima tahun yang akan datang, ada perubahan, peningkatan, perbaikan dan pengembangan yang signifikan dalam kerangka pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan di Nagekeo.

Acara pelantikan berlangsung dalam sidang paripurna istimewa DPRD Nagekeo yang dipimpin ketua DPRD Nagekeo, Paul Nuva Veto.

Dalam sambutannya, Paul Nuwa Veto berharap agar Bupati dan Wabup Negekeo bisa mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat Nagekeo. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Bupati Nagekeo, Drs. Elias Djo yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk mengantar masyarakat memilih bupati dan wabup definitip.
Usai pelantikan dilakukan serah terima dokumen pemerintah dari penjabat bupati ke bupati definitif. (ris/pk edisi Selasa 21 Oktober 2008 hal 1)
Selanjutnya...